Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Tingkat Kematangan Gonad


I Pendahaluan


1.1 Latar Belakang

Reproduksi merupakan mata rantai dalam siklus hidup ikan, yang berhubungan dengan mata rantai yang lain untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Pola reproduksi diperkirakan berlangsung sepanjang tahun berdasarkan stabilitas fisika dan kimia diperairan laut dalam. Penilaian terhadap aspek reproduksi dan dapat dilakukan melalui pengamatan ukuran panjang dan berat tubuh, tingkat kedewasaan dan waktu serta tempat ikan memijah (Abdul Jabarsyah, et al, 2005).

Pengamatan gonad dilakukan melalui pembedahan pada perut ikan.  Gonad diambil dan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik ketelitian 0,01g, selanjutnya dilakukan pengamatan tingkat kematangan gonad dan jenis kelaminnya berdasarkan (warna dan berat gonad). Analisis gonad tersebut dilakukan di lapangan sebanyak 3 kali dalam selang waktu 1 minggu dengan jumlah sampel gonad yang diamati sebanyak 32 ekor (Ahmad Saiful Alamsyah, et al, 2012).

Ikan terdiri dari banyak sekali spesies di dunia yang memiliki kekhasan tersendiri dan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ikhtiologi di dunia ini ada sekitar 20.000 – 40.000 spesies. Bahkan ratusan spesies diantaranya telah memiliki varietas atau strain yang mencapai ratusan varietas. Terutama sekali dari spesies ikan yang telah berhasil dibudidayakan dan populer di dunia sebagai ikan hias. Perkembangan jumlah strain dan varietas yang terus meningkat ini terjadi karena adanya kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan serta adanya kegiatan kontes ikan hias yang telah turut mendorong pembreeder menciptakan strain baru untuk spesies-spesies ikan yang sudah populer.

http://zanepedia.blogspot.com/2013/10/kematangan-gonad.html di akses pada 9 Oktober 2013 22:56


1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum ini adalah mengetahui secara makroskopis organ reproduksi secara internal, mengetahui cara identifikasi organ seks primer dari ikan, baik bentuk dan perkembangan gonad, dan mengetahui gambar dan anatomi organ seksualitas pada ikan.
Tujuan dari praktikum ini adalah mampu mendemonstrasikan secara makroskopis organ reproduksi ikan dan mampu mengidentifikasikan organ seks primer dan mampu menentukan tingkat kematangan gonad.


1.3 Waktu dan Tempat

Prakitikum biologi perikanan dilaksanakan pada tanggal 21 & 22 Oktober. Di lab reproduksi ikan dan di lab parasit



II Tinjauan Pustaka


2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

Kedudukan ikan nila dalam sistemmatika (taksonomi) hewan di klasifikasikan sebagai berikut :
Filum : Chordota
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Sub Kelas : Acanthopterigii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percaidae
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis niloticus (Nila Biasa) dan Oreochromis sp.(Nila Merah)

Kerabat ikan Nila antara lain O. Variabilis, O. Nigra, O. Vulcani, O. Aureus, O. Macrohir, O. Mossambicus, dan O. Hornoru. Adanya aneka species ataupun genus Oreochromis amat memudahkan persilangan antar sepecies ataupun antar Genus secara alami ataupun buatan. Persilangan antar species atau antar genus tersebut dihasilkan ikan nila hibrida.(Rahmat Rukmana, 1997).

Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Jenis (Spesies) : Oreochromis niloticus

(Google image, 2013)

Bentuk badan ikan nila (Oreochromis nilotica) pipih ke samping memanjang, sedangkan warna tubuh nila umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai “nila hitam” dan “nila merah”. Tubuh nila hitam berwarna kehitaman, makin ke perut makin terang. Mempunyai garis vertikal 9-11 buah berwarna hijau kebiruan. Pada sirip ekor terdapat 6-12 garis melintang yang ujungnya berwarna kemerah-merahan, sedangkan punggungnya terdapat garis-garis miring. Nila merah mempunyai warna tubuh merah, termasuk sirip-siripnya, atau merah pada bagian punggung dan putih kemerahan pada bagian perut (Kordi, 2010).

Ikan nila memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Eksoskleton Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit. Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Tulang palato-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. (Ali Purnomo, 2013)

Silahkan Download File Microsoft Word .DOC Untuk Melihat Isi Lengkapnya:



Comments

  1. Merkur & Ferencia: Merkur & Ferencia Merkur
    Merkur & Ferencia worrione merkur - https://febcasino.com/review/merit-casino/ Merkur & Ferencia Merkur in Solingen, Germany - www.jtmhub.com Merkur - Merkur worrione deccasino Merkur - MERKUR - Merkur & Ferencia Merkur

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur