Laporan Mikrobiologi Dasar : Perhitungan Koloni


1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembiakan atau reproduksi individu berarti bertambahnya individu tersebut.Pertumbuhan suatu individu berarti bahwa individu tersebut semula kecil bertambah besar. Kegiatan yang pertama menyangkut jumlah sedangkan yang kedua menyangkut volume individu( Dwidjoseputro, 1978 ).
Menurut Waluyo (2004), fase – fase pertumbuhan bakteri dan kurva pertumbuhan adalah sebagai berikut :
- Fase I (fase adaptasi) merupakan fase penyesuaian diri dengan substrat dan kondisi lingkungan.
- Fase II (fase pertumbuhan awal atau fase permulaan awal).
- Fase III (fase pertumbuhan logaritmik).
- Fase IV (fase pertumbuhan lambat).
- Fase V  (fase pertumbuhan tetap).
- Fase VI (fase menuju kematian dan fase kematian).

Isolasi merupakan cara pembiakan mikroorganisme yang bertujuan untuk mendapatkan baikan murni. Konsep isolasi ini adalah dengan memisahkan bakteri yang satu dengan bakteri yang lain yang berbeda pada suatu habitat. Metode isolasi yaitu ada metode cawan gores dan cawan tuang (Pelczar dan Chan, 2008).

Macam metode perhitungan koloni menurut Schelgel (1994), adalah :
1. Metode langsung adalah metode di mana massa agar ditentukan sesudah sel – selnya diendapkan oleh sentrifuse.
2. Metode tidak langsung adalah metode yang didasari penentuan intensif kekeruhan suspensi sel dan dapat digunakan untuk menetapkan massa.
Isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba dengan mikroba lain untuk diidentifikasi jenisnya. Tujuan isolasi adalah untuk mendapatkan biakan murni. Metode yang digunakan untuk melakukan isolasi adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang.


1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi adalah agar para parktikan dapat mengetahui cara – cara perhitungan koloni dan mengisolasi sel bakteri.
Tujuan dari Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi adalah agar para parktikan mampu melakukan perhitungan koloni bakteri dan mampu melakukan isolasi terhadap bakteri.

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 20 Maret 2013, pukul 15.00 – 18.00 WIB bertempat di Laboratorium Mikrobilogi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.



2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Menurut Sumarsih (2003), pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pertumbuhan sel adalah hasl dari pembelahan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertumbuhan individu, misalnya pembelahan pada bakteri itu sendiri. [ada jasad bersel banyak (multiseluler) pembelahan sel tidak menghasilkan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau pertambahan besar jaringan.

Menurut Dwidjoseputro (1989),bakteri adalah sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan pembelahan diri serta ukurannya sangat kecil, sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop.Ditambahkan oleh Astuti et al., (2010), salah satu faktor penting dalam pertumbuhan bakteri adalah nilai pH.Bakteri ini berkaitan dengan aktivitas enzim.Perubahan pH sangat ekstrim tidak sesuai untuk pertumbuhan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam aktivitas katalik enzim.

2.2 Fase – fase Pertumbuhan Bakteri dan Kurva Pertumbuhan
Fase logaritmik merupakan fase pertumbuhan.Fase ini ditandai dengan bertambahnya populasi secara signifikan. Densitas pada medium meningkat secara nyata dan jam ke 1 sampai jam ke 11. Pada eksponensial populasi sudah mulai beradaptasi dengan medium dan dapat melakukan reproduksi melalui proses pembelahan sel ( Astutiet al., 2010 ).
Menurut Waluyo (2004), fase – fase pertumbuhan bakteri dan kurva pertumbuhan adalah sebagai berikut :
- Fase I (fase adaptasi) merupakan fase penyesuaian diri dengan substrat dan kondisi lingkungan.
- Fase II (fase pertumbuhan awal atau fase permulaan awal).
- Fase III (fase pertumbuhan logaritmik).
- Fase IV (fase pertumbuhan lambat).
- Fase V  (fase pertumbuhan tetap).
- Fase VI (fase menuju kematian dan fase kematian).

2.3 Pengertian dan Tujuan Isolasi
Menurut Karliana (2007), mikroba di lingkungan pada umumnya berada pada populasi campuran, sulit ditemukan mikroba yang dijumpai sebagai spesies tunggal. Untuk itu dibutuhkan metode isolasi agar dapat mencirikan dan mengidentifikasi suatu mikroorgansisme tertentu. Pertama kali harus dapat dipisahkan untuk memperoleh baikan murni, terdapat dua metode untuk memperoleh biakan murni yaitu teknik cawan gores dan cawan tuang.
Identifikasi bakteri dilakuka terhadap isolat – isolat dengan melakukan serangkaian uji morfologi dan biokimia yaitu pewarnaan gram, uji motalitas, pengamatan, bentuk sel, tipe penggandengan sel, sifat aerobik dan anaerobik, kemampuan tumbuh, pada suhu 5°C, 20°C, 30°C dan uji halofilik serta oksidase sitokrom (Feliatra et al., 2004).

2.4 Macam Metode Perhitungan Koloni serta Kelebihan dan Kekurangan
Macam metode perhitungan koloni menurut Schelgel (1994) adalah :
1. Metode langsung adalah metode dimana massa agar ditentukan setelah sel-selnya diendapkan dengan sentrifuse.
2. Metode tidak langsung adalah metode yang didasari kerentanan intensif kekeruhan suspensi sel dan dapat dipergunakan untuk menetapkan massa.
Seperti yang diketahui, cara menghitung jumlah bakteri untuk membuat grafik pertumbuhan itu dengan menggunakan metode penuangan, yaitu inokulum disebarkan pada agar – agar lempengan.

Delapan jam kemudian, koloni – koloni yan telah tumbuh telah dapat dihitung. Galam hal ini tetap diperhatikan bahwa jumlah koloni yang tampak tidak sesuai dengan jumlah bakteri yang disebar semula.Tidak semua koloni berasal dari satu bakteri, dalam metode penuangan in hanya bakteri hiduplah yang masuk perhitungan. Cara lain untuk menghitung jumlah bakteri dalam piaraan ialah perhitungan dengan mikriskop. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu baik sel hidup maupun sel mati terhitung semua. Cara ketiga yaitu, menggunakan turbidimeter (turbid =keruh). Tiap sampel diambil pada waktu tertentu diukur kekeruhannya dengan menggunakan turbidimeter, kelemahannya yaitu yang terdapat pada penjumlahan mikroskop (Dwijoseputro, 1978).

Silahkan Download File Microsoft Word .DOC Untuk Melihat Isi Lengkapnya:

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur