Laporan Mikrobiologi Dasar : Pewarnaan Gram


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tanpa diwarnai. Pengamatan yang demikian (tanpa pewarnaan) lebih sulit dan tidak dapat dipakai untuk melihat bagian – bagian sel secara seksama.Mikroorganisme yang tidak diwarnai tampak transparan bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa. Kontras antara sel dan latar belakangnya dapat diperjelas dengan cara mewarnai sel – sel mikroba tersebut dengan zat – zat warna (Waluyo, 2008).

Macam dan fungsi pewarnaan menurut Pelczar dan Chan (2010), dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Pewarnaan Sederhana
Pemberian warna pada bakteri atau jazad-jazad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis atau desain, yang sudah difiksasi dinamakan pewarnaan sederhana.
2. Pewarnaan Diferensial
Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial.Dengan teknik ini biasanya digunakan lebih dari itu larutan zat pewarna atau reagen pewarna.
3. Pewarnaan Gram
Salah satu teknik pewarnaan diferensial yang paling baik dan paling luas digunakan untuk bakteri ialah pewarnaan gram.
Pewarnaan gram bertujuan untuk mengidentifikasikan bakteri baik mengenai bentuknya maupun sifat-sifat morfologinya. Dengan kata lain untuk memperlihatkan bagian-bagian sel mikroba (Dwidjoseputro,1989).

Pewarnaan gram merupakan salah satu metode pewarnaan ganda yang digunakan sebagai dasar pengamatan dan awal dari identifikasi bakteri. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Pada zat warna basah bagian yang berperan menempelkan warna disebut klorofor bermuatan positif. Sedangkan zat warna asam yang berperan memiliki muatan negatif.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pratikum Mikrobiologi Dasar materi  Pewarnaan Gram yaitu pratikan dapat mengetahui cara identifikasi bakteri dengan metode pewarnaan gram.

Tujuan  dari pratikum Mikrobiologi Dasar materi Pewarnaan Gram yaitu agar pratikan dapat melakukan pewarnaan gram dengan metode yang benar dan dapat mengidentifikasi jenis bakteri yang diamati.

1.3 Waktu dan Tempat
Pratikum Mikrobiologi Dasar materi Pewarnaan Gram dilaksanakan pada hari Jumat, 22Maret 2013 pukul 15.00-18.00 WIB, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.



2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Tujuan Pewarnaan
Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna kepermukaan sel bakteri.Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiasakan cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatkan.Zat  warna yang  digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang berperan memberikan warna disebut Kromotor bermuatan positif, zat warna asam yang berperan memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih banyak digunakan karena memiliki muatan positif antara lain Eosin, Congo Red dll. Contoh warna asam yaitu Crystal violet, methylene Blue, Safranin, Base Fchsin, Malachite green dll (UNSEOD, 2008).

Pewarnaan adalah suatu cara kerja pewarnaan yang paling berguna dan membutuhkan empat larutan dalam prosesnya yaitu zat warna penutup, zat warna larutan dan zat warna pelunturan warna (Sutedjo,1991).

2.2 Macam dan Fungsi Pewarnaan 
Pewarnaan sederhana (pewarnaan positif) menggunakan suspense bakteri encer, sebelumnya difiksasi agar mematikan bakteri dan membuat lekat sel bakteri pada objek glass tanpa merusak strukturnya.Pewarnaan negatif untuk bakteri yang sulit diwarnai sehingga sel tampak transparan dengan latar belakang hitam Pewarnaan gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna, dibedakan menjadi gram positif dan negatif.  Pewarnaan Endospora tujuannya untuk membedakan endospora dengan sel vegetative, sehingga pembedaannya tampak jelas (UNSEOD,2008).

Menurut Setedjo et.al., (1980), macam-macam pewarnaan adalah
1. Pewarnaan Tunggal
2. Pewarnaan Negatif
3. Pewarnaan Tahan Gram
4. Pewarnaan Struktur Sel

Menurut  Pelczaret.al., (1980), telah dikembangkan prosedur. Prosedur pewarnaan :
1. Mengamati dengan lebih baik tampang morfologi organisme secara kasar.
2. Mengidentifikasi bagian-bagian sruktur sel mikroorganisme.
3. Membantu mengidentifikasi dan atau membedakan organisme yang serupa.

2.3 Perbedaan Gram Positif dan Negatif, beserta contohnya
Bakteri  gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel tipis. Bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada diantara dua lapis membrane sel.  Contohnya bakteri gram positif yaitu Bacillus subtilis dan gram negative Contohnya :Eschenchia Coli (UNSOED,2008).
Perbedaan gram positif  dan negative menurut Hadioetomo (1985), yaitu:
- Gram positif adalah organism yang dapat menahan komplek pewarna primer ungu Kristal iodium sampai pada akhir prosedur  (sel tampak biru gelap atau ungu ).
- Gram negatif adalah organism yang kehilangan komplek warna ungu Kristal pada waktu pembilasan dengan alcohol namun kemudian terwarnai oleh pewarnaan tandingan safranain (sel tampak merah muda).

2.4 Mekanisme Penyerapan Zat Warna oleh Gram Positif dan Gram Negatif
Adanya lugol’s iodine menyebabkan adanya ikatan CV dengan iodineyang akan meningkatkan afinitas penigkatan zat warna  oleh bakteri. Pada gram positif dapat terbentuk CV iodine ribonukleat pada dinding sel. Penekson etanol absolut menyebabkan terbentuknya pori-pori pada gram negatif yang memiliki  banyak lapisan lemak (lipid larut dalam etanol), sehingga komplek CV iodine tetap menempel di diding sel, sel gram negatif menjadi bening. Safranin akan mewarnai sel gram negatif menjadi merah, sedangkan gram positif tidak berpengaruh. Counterstrain hanya berfungsi sebagai pengontras saja (UNSOED, 2008).

Menurut Sutedjo et.all.,(1991), sel-sel bakteri yang bersifat gram positif  adalah bakteri yang mengikat zat warna dasar (utama) dengan kuat sehingga dapat dilunturkan oleh zat peluntur dan tidak dapat diwarnai lagi oleh zat lawan. Pada pengamatan mikroskopik, sel-sel bakteri gram positif berwarna biru ungu (violet). Bakteri gram negatif adalah bakteri yang daya pengikat zat warna dasarnya tidak kuat, sehingga dapat dilunturkan dan dapat diwarnai kembali oleh zat warna lawan. Pada pengamatan mikroskopik sel-sel bakteri pada pewarnaan gram ini tampaknya berwarna merah .

Silahkan Download File Microsoft Word .DOC Untuk Melihat Isi Lengkapnya:

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur