Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Food And Feeding Habits


1.  PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Penelitian mengenai komunitas ikan di perairan mangrove masih jarang dilakukan di Indonesia.
Studi tentangjenis makanan dan kebiasaan makanan ikan masih langka (Djamali et a1.,7994 di Sungai Donan dan Sapuregel; Djamali, 1995 di Teluk Bintuni dan Cenisa, 1995 di (Sungai Musi). Ikan teIet, Johnius belangerii (Farnili Scianidae) yang dijadikan obyek studi merupakan salah satu dari 77 lenis ikan (dari 32 suku) yang ditemukan pada perairan mangrove pantai Mayangan (Simanjuntak et al.,2001)

Hasil studi tentang kebiasaan makanan ikan tetet dapat memberikan gambaran tentang peran spesies ini dalam ekosistem perairan serta alokasi sumberdaya makanan alami yang ada di perairan mangrove tersebut.

Introduksi ikan yang dilakukan di Waduk Ir. I I. Dluanda merupakan salah satu kegiatan pemanfaatan
waduk untuk keperluan pengelolaan perikanan yang dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan relung makanan yang belum dimanfaatkan oleh ikan yang ada di waduk. Fluktuasi organisme pakan yang tersedia bagi ikan akan sangat berpengaruh terhadap kemapuan menyesuaikan diri. Apabila terjadi pengurangau sumberdaya makanan akan meningkatkan kompetisi antar jenis maupun antar individu ikan yang dapat menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam memanfaatkan sumberdaya makanan akan mempunyai
potensi berkenrbang yang lebih besar di perairan.

Ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris) merupakan jenis ikan perenang lambat yang bersifat karnivora. Ikan ini hidup di laut, muara sungai, dan perairan tawar. Ikan ini menyebar hampir di seluruh
perairan Indonesia termasuk di pulau Jawa. Di Asia, ikan ini menyebar di India, Birma, Thailand, Singapula, juga Philipina. Walaupun penyebaran ikan ini cukup luas, informasi tentang aspek ekobiologinya belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebiasaan makanan ikan yang meliputi tingkat konsumsi makanan dan komposisi jenis makanan.


1.2 Maksud dan Tujuan 

Maksud dari praktikum ini adalah mengetahui kebiasaan makan dan variasi makanan ikan, dapat dilihat dari hubungan ekologi antar organisme perairan, mengetahui isi (fitoplankton dan zooplankton) dari alat percernaan makanannya, mengetahui jenis ikan berdasarkan kebiasaan makan dan variasi makanannya.
Tujuan dari praktikum ini adalah mampu mempraktekkan cara pengambilan dan perhitungan plankton yang ada di dalam lambung ikan, mampu membedakan jenis ikan berdasarkan makanan yang dimakan.


1.3 Waktu dan Tempat

Prakitikum biologi perikanan dilaksanakan pada tanggal 21 & 22 Oktober. Di lab reproduksi ikan dan di lab parasit yang berlokasi di gedung D lantai 1.



II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Food and Feeding Habits

Pakan yang diberikan kepada ikan mas digunakan untuk kelangsungan hidupnya, sedangkan kelebihannya digunakan untuk pertumbuhan. Pakan yang dikonsumsi oleh ikan, sebagian dicerna dan diabsorbsi kemudian digunakan untuk memenuhi keperluan proses pemeliharaan tubuh, gerakan acak serta kegiatan mencari makan (New, 1987). Makanan yang dicerna tetapi tidak diabsorsi akan dibuang sebagai feses, sedangkan makanan yang mengandung nitrogen yang diabsorsi dan tidak digunakan untuk sintesa protein akan disimpan di dalam tubuh sebagai simpanan energi/lemak (Utomo et al, 2005).

Ikan yang mampu menyesuaikan diri ditinjau dari segi makanan adalah jenis ikan yang mampu memanfaatkan makanan yang tersedia dan bersifat generalis dalam memanfaatkan makanan alami, sehingga ikan tersebut mampu menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kesediaan makanan alami. Plankton dan benthos merupakan organisme penting dalam proses pemanfaatan dan perpindahan energi, karena mereka adalah penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat trofik yang lebih tinggi. Ukuran partikel makanan yang cocok, jumlah dan kualitas makanan yang memadai, merupakan faktor penting bagi pertumbuhan ikan. Selanjutnya bahwa dimakannya suatu jenis fitoplankton dan zooplankton secara nyata mempengaruhi pertumbuhan ikan yang hidup di perairan tersebut (Taofiqurohman et al, 2007)


2.2 Food and Feeding Habits Ikan Sampel

Menurut Widyanti(2009), ikan nila adalah ikan omnivora yang cenderung herbivora sehingga lebih mudah beradaptasi dengan jenis pakan yang dicampur dengan sumber bahan nabati seperti tepung bungkil kedelai, tepung jagung, tepung biji kapuk, tepung eceng gondok, tepung alfalfa, serta tepung daun dari berbagai jenis tanaman legumes seperti daun lamtorogung (El-Sayed and Tacon 1997). Pada ikan air tawar yang bersifat herbivora dan cenderung omnivora seperti ikan nila (Popma 1982; Wilson and Poe 1985) dapat mencerna lebih dari 70% dari energi kotor bahan non-strach, sedangkan pada ikan yang bersifat karnivora seperti ikan trout hanya mencerna kurang dari setengahnya.

Menurut Oso, J.A., et al (2006), makanan utama dari ikan spesies oreochromis niloticus dan Sarotherodon di waduk Ero hamper sama, sebagian besar berupa alga hijau, dentritus, butir pasir, serangga dll. Hal ini diketahui dari uji yang telah dilakuakn, dimana pada isi perut kedua ikan tersebut ditemukan  berbagai specimens diatas.  Sehingga kedua spesies ini termasuk golongan omnivore. Pada uji juga terlihat persentase dari lumpur dan dentritus yang besar di dalam perutnya.hal ini mengindikasi bahwa kebiasaan makan spesies ini adalah didasar perairan.


2.3 Penggolongan Ikan berdasarkan Food and Feeding

Selain penggolongan ikan berdasarkan jenis makanannya, ikan dibedakan juga berdasarkan spesialisasi dari makanannya yaitu Menurut Ikhtyologi (2007) :
a. Monophagus : ikan hanya mengkonsumsi satu jenis makanan
b. Stenophagus : ikan mengkonsumsi makanan yang terbatas jenisnya
c. Euriphagus : ikan mengkonsumsi bermacam-macam atau campuran jenis makanan.
Ikhtyologi, 2007. Buku Ajar Ikhlyologi. Textbook.

Kebiasaan makanan ikan (food habits) adalah kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara memakan (feeding habits) adalah waktu, tempat dan caranya makanan itu didapatkan oleh ikan. Kebiasaan makanan dan cara memakan ikan secara alami bergantung pada lingkungan tempat ikan itu hidup. Tujuan mempelajari kebiasaan makanan (food habits) ikan dimaksudkan untuk mengetahui pakan yang dimakan oleh setiap jenis ikan. Studi tabiat kebiasaan makanan ikan ialah menentukan gizi alamiah ikan itu, sehingga dapat dilihat hubungan di antara organisme di perairan tersebut, misalnya bentuk-bentuk pemangsaan, saingan dan rantai makanan. Sehingga makanan dapat merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan, sedangkan macam makanan satu jenis ikan biasanya bergantung kepada umur, tempat dan waktu. Kebiasaan makanan dapat berbeda dengan waktu lainnya walaupun pengambilan dilakukan pada tempat yang sama. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan suasana lingkungannya (Taofiqurohman, 2007).


2.4 Penggolongan Ikan berdasarkan Tipe Usus (disertai gambar)

Pencernaan makanan pada ikan adalah suatu proses tentang pakan yang dicerna kemudian dihaluskan menjadi molekul-molekul atau butiran-butiran mikro (lemak) yang sesuai untuk diabsorpsi melalui dinding gastrointestinal ke dalam aliran darah .Sistem pencernaan pada ikan menyangkut saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Ikan herbivora panjang total ususnya melebihi panjang total badannya. Panjangnya dapat mencapai lima kali panjang total badannya, sedangkan panjang usus ikan karnivora lebih pendek dari panjang total badannya dan panjang total
ikan omnivora hanya sedikit lebih panjang dari total badannya (Taofiqurohman, et al. 2007)

Silahkan Download File Microsoft Word .DOC Untuk Melihat Isi Lengkapnya:

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur