Laporan Mikrobiologi Dasar : Pengenalan Alat Sterilisasi


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut Anton (2003), Sterilisasi yaitu proses mematikan semua mikroorganisme dengan pemanasan, dengan tujuan untuk membebaskan bahan dari semua mikroba perusak. Sterilisasi cepat dan efektif dilakukan pada tekanan tinggi agar tidak merusak bahan dalam kaleng, selama 10 menit pada suhu tinggi 121 C.

Menurut Sutedjoet al.,(1991), macam sterilisasi beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu :
1.Sterilisasi dengan pemijaran
Digunakan untuk mensterilkan jamur batang.Sterilisasi ini tidak dapat mematikan mikroba yang tahan suhu rendah.
2.Sterilisasi dengan udara kering panas
Sterilisasi ini kurang efisien dan membutuhkan suhu lebih tinggi dan waktu yang lebih lam, dikarenakan tanpa kelembaban tidaki ada panas laten. Kelebihannya dapat diterapkan pada apa saja yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menyerap suhu setinggi itu.
3.Sterilisasi dengan uap air panas
Bahan yang disterilkan dengan cara ini umumnya adalah media yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Dengan cara ini daiharapkan bahan menjadi benar – benar steril, tetapi kenyataannya masih banyak bakteri spora yang tidak mati.
4.Sterilisasi dengan uap panas bertekanan
Merupakan cara yang paling baik dengan suhu 121C, dapat digunakan untuk menterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air.

Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umjum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).

Sterilisasi merupakan proses membebaskan alat dan bahan dari segala macam bentuk kehidupan. Sterilisasi berhubungan antara bahan yang disterilkan agar terbebas dari kontaminasi pihak luar. Sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan bakteri patogen.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan Sterilisasi adalah agar para praktikan dapat mengetahui alat  - alat besar dan alat kecil yang digunakan dalam Praktikum Mikrobiologi Dasar beserta fungsinya dan agar praktikan dapat mengetahui cara sterilisasi basah menggunakan autoklaf.

Tujuan dari Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan Sterilisasi adalah agar praktikandapat melakukan strerilisai menggunakan autoklaf dan memiliki keterampilan dalam menggunakan alat – alat besar dan alat – alat kecil serta dapat memvisualisasikan keadaan peralatan baik sebelum dan sesudah proses sterilisasi.

1.3Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi Dasar  materi Pengenalan Alat dan Sterilisasi dialksanakan pada hariSenin, tanggal 18 Maret 2013, pukul 15.00 – 18.00 WIB di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.


2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Tujuan Sterilisasi
Menurut Sutedjo et al.,(1995), proses sterilisasi juga termasuk pemanasan. Apabila pasteurisasi hanya bertujuan membunuh bakteri – bakteri patogen maka sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua bakteri baik patogen maupun non patogen. Suhu yang digunakan lebih tinggi dari suhu pasteurisasi yaitu sekitar 194 – 140 C.

Proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi. Suatu benda uang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi artinya bebas dari mikroba atau mikroorganisme hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin setengah steril atau hampir steril (Pelczar dan Chan, 1988).

Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).

2.2 Macam Sterilisasi beserta Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Adawyah (2007), sterilisasi dengan pemanasan dibedakan atas:
a.Sterilisasi dengan pemijaran, biasanya dilakukan untuk alat – alat seperti jarum ose dan menggunakan pembakaran bunsen.
b.Sterilisasi dengan udara panas, alat yang digunakan adalah oven dengan suhu 170 180 C selama 2 jam, dan peralatan yang disterilisasi kan biasanya alat – alat dari kaca yang tahan terhadap suhu tinggi.
c.Sterilisasi dengan uap air panas, biasanya menggunakan peralatan dandang sama halnya seperti mengukus, yaitu menggunakan uap air panas.
d.Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, alat yang digunakan adalah autoclave, biasanya digunakan untuk mensterilkan media.

Menurut Waluyo (2007), beberapa metode sterilisasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada pemanasan basah dengan autoklaf memerlukan waktu yang lebih cepat untuk sterilisasi mikroba, sedangkan metode sterilisasi panas dengan menggunakan oven membutuhkan waktu yang lebih lama dan penetrasi panasnya tidak sebaik metode pemanasan basah. Pembakaran juga cara yang ampuh dan 100% efektif, tetapi penggunaannya terbatas pada alat – alat yang tidak hangus ketika dibakar.Sterilisasi secara kimia, bahan yang sering digunakan adalah alkohol, umumnya adalah isopropil alkohol 70 -  90 % dan merupakan yang paling murah dan efisien, tetapi tidak mampu membunuh spora.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk Sterilisasi
Ada 3 cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi, yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama – sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilsiasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering. Sedang kan sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat bahan yang disterilkan.Karena metode sterilisasi umum yang digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas.Sterilisasi basah biasanhya dilakukan dalam autoklaf (pada hakikatnya autoklaf adalah pressure cooker berukuran besar) atau sterilisator yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 C selama 25 menit.Karena naiknya titik didih air menjadi 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1atmosfer (atm). Pada ketinggian permukaan laut, maka daur sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).

Menurut Umiyasihet al., (1990) dalam Sawearniet al.,  (1973), sterilisasi dilakukan dengan cara penerangan/dikukus dengan menggunakan dandang dalam waktu masing – masing selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dihitung sejak air mulai mendidih. Selanjutnya susu disimpan pada suhu kamar, kemudiandilakukan analisis kualitas yang meliputi : uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai susu rusak/pecah. Sebagai pelengkap dilakukan pula pengamatan organoleptik yang meliputi uji bau, rasa, dan warna.

Silahkan Download File Microsoft Word .DOC Untuk Melihat Isi Lengkapnya:

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur