MAKALAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN TENTANG TANAMAN TAHUNAN (PERENIAL)


Pendahuluan

Tanaman kopi (Coffea spp) merupakan komoditas ekspor unggulan yang dikembangkan di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di dunia. Banyak perkebunan di Indonesia sendiri yang membudidayakan tanamankopi, terutama di daerah Jawa timur, sehingga tanaman kopi ini menjadi salah satutanaman perkebunan unggulan yang ada di Indonesia, dikarenakan permintaan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat karena seperti hal kopi Robusta mempunyai keunggulan bentuk yang cukup kuat serta kopi !rabikamempunyai karakteristik cita rasa (asam, aroma, rasa) yang unik dan nikmat,sehingga permintaan produk kopi dari jenis kopi tersebut menjadi produk yang paing banyak diminati konsumen sehingga mampu meningkatkan permintaanterhadap produk tersebut.

Tanaman teh merupakan tanaman subtropis yang sejak lama telah dikenal dalam peradaban manusia.Penanaman botani tanaman ini memiliki sejarah sen-diri. Dalam buku Species Plantarum, menamakan tanaman ini sebagai Thea sinensis. Kemudian, selama bertahun-tahun, diperkenalkan dua nama ilmiah oleh para ahli botani, yaitu Camellia thea di India dan Sri Lanka dan Cohen Stuart dari Indonesia menggunakan nama Camellia theiufera. Tetapi sekarang terdapat ke-seragaman nama ilmiah untuk tanaman ini yaitu Camellia sinensis (L) yang di-perkenalkan oleh O. Kuntze (Eden, 1956). Tanaman teh termasuk marga (genus) Camelia dari famili Theaceae.

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelahMalaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh , pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

Tujuan
Mempelajari potensi dan berbagai permasalahan produksi tanaman perennial yang meliputi tanaman kopi, the, dan kelap sawit.
Mengetahui teknologi produksi tnaman kopi, teh, dan kelapa sawit yang berdaya guna dan berlanjut dalam upaya mencapai potensi produksi yang maksimal
Memahami dan mampu menerapkan dengan tepat, benar dan terampil teknologi produksi tanaman kopi, teh, dan kelapa sawit

Pembahasan

Syarat tumbuh
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

Penyemaian
Kecambah kelapa sawit dimasukkan polibag ukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm yang berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah kemudian ditanam sedalam 2 cm. Pastikan tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan yang memiliki diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan kecambah telah tumbuh daun 4-5 helai, bibit telah siap untuk dipindahtanamkan.

Bibit dari dederan dipindahkan ke polibag ukuran 40 x 50 cm setebal 0,11 mm yang telah berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Sebelum bibit ditanam, siram dahulu tanah dengan POC NASA 0,5 tutup botol atau 5 ml per 1 liter air. lalu polibag diatur ke posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90 x 90 cm.

Pemeliharaan pembibitan
Penyiraman dilakukan hanya dua kali sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma yang ada. Bibit yang tumbuh tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi bibit dilakukan pada umur bibit 4 dan 9 bulan.

Penetuan pola tanaman
Pola tanam dapat menggunakan pola monokultur atau tumpangsari. Tanaman penutup tanah pada area lahan kelapa sawit sangat penting karena untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mempertahankan kelembaban, mencegah erosi dan untuk menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Tanaman penutup tanah sebaiknya berupa tanaman kacang-kacangan, yang sebaiknya dilakukan segera setelah persiapan lahan selesai.

Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam, ukuranya 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Sisa galian tanah atas 20 cm dipisahkan dari tanah bawah. Jarak lubang tanam 9 x 9 x 9 m. Jika
lahan penanaman kelapa sawit berupa area berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

Cara penanaman
Penanaman dilakukan pada musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur.
Cara menanam :
1, Lepaskan plastik polibag dengan hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang tanamSebarkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan sebelumnya dalam pupuk kandang selama 1 minggu di sekitar perakaran tanaman
2. Segera timbun dengan tanah galian atas
3. Siram dengan POC NASA secara merata dengan dosis 5-10 ml per 1 liter air untuk setiap pohon
4. Penyulaman dan penjarangan
5. Tanaman yang mati disulam dengan bibit yang berumur 10-14 bulan.
6. Lakukan Penyiangan
7. Tanah di sekitar pohon kelapa sawit harus bersih dari tanaman pengganggu (gulma).
8. Pemupukan

Download isi makalah lengkapnya dalam format DOCX dari link berikut:

http://gestyy.com/wwtRbW

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Biologi Perikanan : Seksualitas Ikan

Makalah Teknik Pengemasan Dengan Kemasan Kertas

Laporan Mikrobiologi Dasar : Identifikasi Jamur